Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeUncategorizedPenelitian Terkini Menunjukkan Bahwa Rasa Kesepian Bisa Meningkatkan Peluang Terkena Stroke, Berikut...

Penelitian Terkini Menunjukkan Bahwa Rasa Kesepian Bisa Meningkatkan Peluang Terkena Stroke, Berikut Penjelasannya

Jakarta (TILIKMASA) – Penelitian terkini menemukan adanya peningkatan risiko penyakit stroke pada individu paruh baya dan lansia yang mengalami kesepian berkepanjangan. Studi ini dipublikasikan di jurnal eClinicalMedicine baru-baru ini.

Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang merasa kesepian memiliki risiko stroke yang lebih tinggi, tanpa memandang apakah mereka menunjukkan gejala depresi atau merasa terisolasi secara sosial.

“Kesepian semakin diakui sebagai isu kesehatan masyarakat yang signifikan. Penemuan kami lebih jauh menekankan pentingnya masalah ini,” ujar Yenee Soh, penulis utama dari Harvard TH Chan School of Public Health, seperti yang dilaporkan oleh ABCNews pada Jumat (28/6/2024).

“Khususnya ketika kesepian dialami secara berkelanjutan, penelitian kami menunjukkan bahwa hal ini mungkin berperan penting dalam terjadinya stroke, yang merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian jangka panjang di dunia,” tambahnya.

Orang yang mengalami kesepian sementara tidak menunjukkan peningkatan risiko stroke, mengindikasikan bahwa efek kesepian terhadap risiko stroke berhubungan dengan durasi kesepian yang panjang.

Penelitian ini menggunakan data dari survei Health and Retirement Study (HRS) yang dilakukan oleh Universitas Michigan, melibatkan 12.161 peserta berusia di atas 50 tahun yang belum pernah menderita stroke. Mereka diminta memberikan informasi terkait perasaan kesepian mereka.

Empat tahun kemudian, 8.936 orang yang masih berpartisipasi menjawab pertanyaan yang sama. Dalam masa tindak lanjut selama delapan tahun, 601 peserta dilaporkan mengalami stroke.

Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang mengalami kesepian kronis memiliki risiko stroke 56 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merasa kesepian. Temuan ini tetap berlaku meskipun faktor-faktor lain seperti isolasi sosial, gejala depresi, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan lainnya turut diperhitungkan.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan kesepian dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, studi ini merupakan salah satu yang pertama dalam skala besar dan jangka panjang yang mengevaluasi hubungan antara perubahan tingkat kesepian dan risiko stroke dari waktu ke waktu.

“Penemuan penelitian ini konsisten dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa kesepian terkait dengan kesehatan yang buruk,” kata Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi dan ilmu saraf dari Universitas Brigham, saat mengomentari studi tersebut.

“Ini juga sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa dampak negatif kesepian paling signifikan ketika kondisi tersebut bersifat kronis atau berkepanjangan,” lanjutnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments