KABUPATEN TASIKMALAYA (TILIKMASA) – Jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Salawu dan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, tertutup tanah longsor pada Minggu (30/6/2024).
Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu malam (29/6/2024) hingga dini hari Minggu (30/6/2024) menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutupi jalan.
Di lokasi kejadian, jalan yang menghubungkan Desa Tanjungsari di Kecamatan Salawu dan Desa Nangtang di Cigalontang tertutup material longsor sepanjang sekitar 20 meter.
Ketebalan material longsor mencapai sekitar 1,5 meter, sehingga sejumlah petugas gabungan segera melakukan pembersihan di lokasi tersebut.
Menurut BPBD Kabupaten Tasikmalaya, panjang longsoran dari mahkota hingga bibir longsor diperkirakan mencapai 70 meter.
Beberapa warga sekitar sudah mulai melintasi jalan tersebut dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua meskipun harus ekstra hati-hati.
Hingga berita ini ditulis, proses pembersihan material longsor masih berlangsung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, melaporkan bahwa ada 17 titik bencana alam yang tercatat.
“Menurut laporan Pusdalops kami, hingga pukul 10.00 WIB, ada sekitar 17 titik bencana alam di hampir 7 kecamatan,” ujarnya kepada TribunPriangan.com pada Minggu (30/6/2024).
Nuraedidin menjelaskan bahwa sebagian besar bencana tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, mengakibatkan tanah longsor.
“Kejadian terburuk adalah terputusnya jalur antara Kecamatan Puspahiang dengan Kecamatan Taraju dan Bojonggambir,” katanya.
Untuk itu, jalur transportasi dialihkan melalui Kecamatan Parungponteng.
“Selain itu, ada juga bencana banjir di Kecamatan Sukaresik yang sudah menjadi langganan. Kemudian ada satu orang hilang pada Sabtu (29/6/2024) di Sungai Ciwulan, wilayah Kecamatan Cibalong,” tambah Nuraedidin.
Orang yang terbawa arus sungai tersebut diketahui berusia sekitar 45 tahun dan masih belum ditemukan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Basarnas di Kabupaten Tasik,” jelasnya.
Nuraedidin juga menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah menugaskan personelnya ke berbagai titik bencana.
“Kami sangat berterima kasih kepada muspika, kepala desa, serta masyarakat dan relawan di setiap wilayah yang bergotong-royong membantu menangani dampak bencana ini,” terangnya.
“Yang paling penting adalah memastikan akses jalan yang tertutup tanah longsor dapat kembali dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua sehingga aktivitas ekonomi dan sosial bisa berjalan normal kembali,” pungkasnya. (*)
sumber: tribunnews